Di era sekarang ini bisa
kita
lihat
betapa
berkembang
teknologi-teknologi
dalam
komunikasi,
kita juga
bisa
merasakan
dampak
dan
manfaat dari
teknologi-teknologi
tersebut.
Salah
satu
dampak
dan
manfaat
dari
teknologi
komunikasi
yang ada dan
bisa
dirasakan
adalah
perkembangan
dari
teknologi
komunikasi
mobile. Awalnya teknologi
ini
ditemukan oleh
Alexander Graham Bell dan dari pertama
ditemukannya
telepon,
terus dilakukan
perkembangan-perkembangan
dari
telepon
yang masih mereka
anggap
kurang
sehingga
puncaknya
ada
pada
tahun
1996 dimana pada
saat
itu
ditemukannya
beberapa
komunikasi
mobile seperti telepon,
HP, dan
pager. Perkembangan
teknologi
mobile di
mulai
pada
tahun
1987 yang diawali
dengan
munculnya
penggunaan
AMPS, sampai akhirnya
EDGE yang diperkenalkan
dan
sampai
saat
ini
masih
banyak
digunakan
oleh
orang
banyak.
Penggunaan
EDGE bisa dibilang
sudah
bisa
mendefinisikan
teknologi komunikasi
mobile karena melewati
sebuah
jaringan
yang berguna untuk
mentransfer
data-data yang dibutuhkan
oleh
sebuah
HP atau
yang disebut
Mobile. Jaringan
yang berfungsi untuk
mentransfer
data ini tentunya
menggunakan
daya
kecepatan
mentransfer
yang besar.
Komunikasi
mobile sendiri dapat
diartikan
sebagaisebuah
jaringan
komunikasi
yang seakan-akan terus
ikut
“bergerak”
mengikuti penggunanya
kemanapun
sehinga
para
usersnya
bisa
menggunakan
komunikasi
mobile dimanapun dan
kapanpun.
Dari
kegunaan teknologi
komunikasi
mobile, sangat dirasakan
kalau
teknologi
ini
banyak
dibutuhkan
oleh
kalangan
manusia.
Dengan
perkembangan
era di
zaman
sekarang
ini
juga,
manusia akan
terus
mengupdate
informasi-informasi
di
suatu
bidang
tertentu
yang mereka anggap
menarik
ataupun
tentang
peristiwa
yang sedang booming
terjadi.
Permunculan teknologi
ini
sungguh
sangat
berguna
bagi
masyarakat
karena
masyarakat
bisa
mendapatkan
informasi-informasi
yang mereka inginkan
dengan
lebih
cepat
dan
efisien
sehingga
kebutuhan
mereka
akan
kehausan
informasi
yang ada bisa
terpenuhi
dengan
adanya
teknologi
komunikasi
mobile in
Dampak Positif:
- Meningkatkan konektivitas, baik jarak dekat maupun jarak jauh dan mengurangi jumlah waktu dimana kita tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Menurut Kate Fox dari Pusat Penelitian Masalah Sosial, telepon seluler memfasilitasi “terapi gosip” dan bertindak sebagai “garis hidup sosial” di dunia modern yang sibuk saat ini. Kita perlu hadir secara fisik dengan seseorang di era pra-handphone, hari ini kita dapat berbicara dengan seseorang dimana saja sambil berjalan-jalan atau duduk di kafe.
- Dampak telepon seluler telah mempengaruhi cara seseorang melakukan bisnis. Sebuah studi di tahun 2007 oleh Australia National University melaporkan bahwa hampir setengah dari subjek yang diwawancarai mengatakan tidak mungkin atau sulit untuk melakukan pekerjaan tanpa telepon seluler. Dampak telepon seluler bagi kehidupan sosial juga menemukan bahwa setengah dari responden menggunakan handphone mereka untuk tujuan bisnis saat melakukan liburan, mengaburkan batas antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Temuan lain adalah memiliki handphone meningkatkan beban kerja seseorang, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa handphone meningkatkan produktivitas mereka.
- Dampak demografis. Telepon seluler memiliki pengaruh yang berbeda pada demografis yang berbeda. Warga lanjut usia, terutama mereka yang memiliki masalah mobilitas, bisa mengurangi rasa terisolasi dengan menggunakn handphone dan tidak tergantung pada kunjungan dari orang lain untuk tetap berhubungan dengan dunia luar.
- Dampak positif handphone bagi anak-anak dan remaja adalah memungkinkan mereka mengembangkan kemandirian mereka. Penelitian tahun 2007 oleh Australia Nastional University mengungkapkan bahwa 30% orang tua akan membiarkan anak mereka berada di luar jika memegang handphone agar tetap bisa dihubungi.
- Memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dalam berbagai cara, termasuk panggilan, pesan teks, IM (Instant Messaging), dan email. Berkomunikasi melalui teks memungkinkan seseorang untuk melakukan percakapan dengan orang lain yang mungkin tidak tepat untuk dilakukan di depan umum atau di acaraa tertentu. Dengan terciptanya telepon seluler smartphone, pengguna dapat mengakses akun jejaring sosial melalui handphone mereka, meningatkan jumlah metode dimana seseorang dapat berkomunikasi.
- Teknologi ponsel juga memudahkan kita dalam berkomunikasi, kita tidak lagi harus bertatap muka apabila ingin berbicara, kia bisa menggunakan ponsel untuk menelpon, sms, bahkan videocall. Jangankan untuk kegiatan sehari-hari, pada saat hari raya iedul fitri saja contohnya, kita dengan mudah telpon atau sms untuk mengucapkan maaf lahir batin apabila kita tidak sempat berkunjung, kurang afdol memang, tapi setidaknya kita telah dimudahkan dengan cara itu.
Dampak
Negatif :
1. Bagi anak yang telah memiliki telepon selular, mampu mengganggu tingkat
konsentrasi si anak saat belajar (konsentrasi justru tertuju pada fitur games,
jaringan sosial, SMS, dan lain sebagainya.
2. Efek radiasi telepon selular yang berbahaya bagi otak (telepon selular
mengubah suara menjadi gelombang elektromagnetik seperti halnya radio. Kuatnya
pancaran gelombang dan letak telepon selular yang menempel di kepala akan
mengubah sel-sel otak hingga berkembang abnormal dan potensial menjadi sel
kanker).
3. Mampu mengundang tingkat kriminalitas (dapat mengundang orang lain untuk
melakukan tindakan pencurian atau penjambretan telepon selular seseorang) dapat
juga menimbulkan kejahatan dalam penyalah gunaan kamera dan foto dalam ponsel,
adanya juga kejahatan penimpuan dalam SMS.
4. Bagi pelajar, mampu berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa (jika
tidak ada pengontrolan dari guru atau orang tua, telepon selular dapat
digunakan sebagai tayangan gambar atau video porno yang sama sekali tak layak
dikonsumsi pelajar dan kaum terdidik lainnya).
5. Pemborosan uang yang sia-sia (memiliki telepon selular tidak lepas dari
penggunaan pulsa dari kartu perdana, dan penggunaan pulsa inilah yang dapat
menjadikan seorang konsumen telepon selular bertindak boros).
6. Dari segi psikologis, dengan ponsel masyarakat kini lebih cenderung menjadi
masyarakat yang malas karena hanya dengan ponsel dapat melakukan berbagai
aktivitas komunikasi sehingga proses interaksi secara langsung atau tatap muka
dengan orang lain jarang dilakukan. Untuk bersosialisasi dengan teman dan
lingkungan sekitar (dengan fasilitas yang dimiliki oleh telepon selular, maka
di zaman yang serba canggih dan modern ini segalanya bisa dilakukan dengan
duduk di tempat tanpa perlu beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan
aktivitas seseorang. Mulai dari mengisi pulsa, transfer uang, memesan tiket,
belanja, hingga memesan makanan dapat dilakukan tanpa beranjak dari tempat
sedikitpun).
7. Semakin melunturnya nilai moral dan sopan santun.
8. Dampak kultural yakni bahwa ponsel tidak hanya sebagai teknologi komunikasi
namun juga sebagai hal yang mencerminkan ikatan emosional dan budaya yang
melambangkan status sosial manusia sehingga manusia selalu melihat ponsel
sebagai ukuran status manusia dan berlomba untuk selalu mendapat serta
mengganti ponsel dengan tipe yang terbaru.
Kesenjangan
antar pengguna
Teknologi komputer, telekomunikasi diperkirakan dapat
meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun peningkatan kualitas ini baru dapat
dimanfaatkan oleh sebagian orang saja. Ada “jarak/kesenjangan” yang timbul
antara mereka yang memiliki kemampuan (skill) komputer & akses kepada
teknologi dan yang tidak memiliki (The “have” & the “have not”).
Kesenjangan digital (digital divide) sangat dirasakan tidak saja dalam kaitan
paradoks kota besar dan kecil, kota dan desa, melainkan juga dalam suatu kota,
Kesenjangan digital tersebut terjadi terutama sejak penggunaan Internet secara
luas dan meningkatnya arus informasi yang sangat dominan, yang didukung
platform Teknologi dan Sistem Informasi. Kesenjangan digital juga terkait
dengan kesetaraan memperoleh peluang. Karenanya, sangat diperlukan upaya yang
sungguh-sungguh untuk memperkecil kesenjangan itu.
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa kesenjangan
digital adalah perbedaan yang besar antara masyarakat yang dapat mengakses
teknologi komunikasi, terutama internet dengan masyarakat yang tidak dapat
mengakses teknologi.
Kesenjangan digital yang terjadi di Indonesia cukup
besar, banyak daerah-daerah di indonesia yang belum dijamah oleh teknologi dan
sistem informasi, seperti komputer dan internet. Termasuk juga orang-orang yang
dapat mengakses teknologi tersebut masih sebagian orang saja.
Solusinya menurut kelompok kami seharusnya pemerintah
indonesia lebih berkonsentrasi terhadap pemerataan dan memajukan pendidikan
serta ekonomi. Karena seiring dengan berkembangnya pendidikan dan ekonomi di
indonesia, maka masyarakat di indonesia akan lebih mudah untuk mengikuti
perkembangan teknologi. Karena dengan mengikuti perkembangan teknologi
dibutuhkan tingkat pendidikan yang cukup untuk mengoperasikan teknologi
tersebut dan membutuhkan kesejahteraan ekonomi yang memadai untuk dapat
mengikuti perkembangan teknologi.
Definisi yang disodorkan Craig tentang kesenjangan
digital adalah perbedaan antara mereka yang mendapatkan keuntungan dari
teknologi dan mereka yang tidak mendapatkannya. Jurang pemisah pemakaian
teknologi ini kian menganga jika konsumen hanya dipacu untuk membeli produk.
Penyebab makin lebarnya jurang digital tersebut adalah
karena perkembangan teknologi yang sedemikian pesat, kurang bisa diikuti negara
miskin dan yang sedang berkembang. Selain itu, mahalnya biaya untuk
mengimplementasikan teknologi juga jadi faktor berikutnya.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar