Halaman

Imu Budaya Dasar #3

Selasa, 19 Mei 2015

http://kolom.abatasa.co.id/gambar/kolom-kesedihan-dunia-1200_l.jpg


1). Manusia Dan Kegelisahan 

A.Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.

Kegelisahan di dalam bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau ini banyak contoh kasusnya, seperti masalah cinta, pekerjaan, keluarga, dan lainnya. Manusia yang merasa gelisah seringkali tidak dapat menjalankan pekerjaan dengan baik karena selalu merasa tidak tenang dalam hidupnya.Bahkan orang tersebut tidak memiliki dasar dalam melakukan suatu kegiatan.Semua itu di sebabkan oleh karena manusia mempunyai hati dan perasaan yang takut akan kehilangan nama baik dsb.Bentuk kegelisahan bisa bermacam-macam,misalnya merasa terasing,kesepian dan ketidakpastian akan suatu masalah.

Keterasingan di sebabkan oleh perilaku seseorang yang sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan,akibatnya perilaki orang tersebut tidak dapat di terima atau tidak dapat di benarkan oleh masyarakat yang ada di lingkungannya misalnya; sombong.Kesepian berarti merasa sunyi,tidak berteman.Kesepian memiliki hubungan dengan keterasingan hanya kebalikannya yaitu orang yang frustasi sehingga bersikap rendah diri dan menjauhi pergaulan ramai.Sedangkan ketidakpastian adalah perasaan tidak menentu,tidak dapat ditentukan,tanpa arah yang jelas misalnya;ketidakpastian tentang lulus tidaknya menjadi seorang sarjana.
 
 B.      Sumber – Sumber Kegelisahan
sumber kegelisahan itu bukan dari luar diri, tetapi dari dalam diri. Karena faktor luar diri itu tidak dominan, Meskipun kita mampu menyelesaikan problem itu dengan cara menyelesaikan pokok masalahnya dari luar, tapi ia akan dirundung kegelisahan dalam bentuk lain. Begitu seterusnya tak pernah selesai.
Sebagai contoh, ketika kita berada pada puncak kesedihan karena masalah ekonomi, kadang kita tidak memperhatikan bahwa dititik kulminasi itu ada rasanya. Kita malah terbuai dengan hal lain yang mengganggu pikiran kita. Padahal di titik kesedihan itu ada geliat jiwa yang berpotensi untuk menyelesaikannya. Biarkan jiwa kita merasakan getaran “sedih” itu. Rasakan bagaimana ia menemukan penyelesaian dengan kejernihan hati dan kepasrahan kepada Tuhan, Sang Pemilik Jiwa. Dialah yang memberi ketenangan dan kedamaian hati. Lepaskan duka kita kepada Allah. Biarlah Dia yang membimbing dan menuntun hati kita. Berserah dirilah kepada-Nya secara total.
Jangan sampai kita malah terjebak pada hasrat, keinginan, harapan, cita-cita, dan angan belaka, tanpa mengetahui apa hakikat jiwa. Buang jauh-jauh prasangka buruk pada diri dan pada Allah. Uang tak akan menyelesaikan masalah kita. Meskipun pada waktu itu uang dapat menyelesaikan problem ekonomi kita, tapi kita akan mendapat kegelisahan dan kesedihan berikutnya, baik dalam bentuk yang sama ataupun dalam bentuk yang berbeda.
Namun jika pada saat kesedihan kita itu memuncak, lalu kita mengembalikan segala sesuatu pada Allah : “Dari-Mu dan kepada-Mu akan kembali, ya Allah”, maka kita akan menemukan dan memahami titik kesedihan yang sebenarnya.
Lalu, jiwa kita akan bertanya dan bertanya lagi, apa setelah kembali pada Allah? Hidup dan matiku untuk-Mu. Ya Allah. Makan minumku untuk siapa? Kerja dan pengabdianku untuk siapa? Untuk apa? Mengapa? Bagaimana? Dimana? Dan sederet pertanyaan-pertanyaan geliat jiwa lainnya yang dipersembahkan kepada Allah. Pada titik itu kita pasti akan menyadari dan berkata, “Ya Allah, segala hidupku dari-Mu dan kepada-Mu akan kembali.
C.Keterasingan, Kesepian, dan Ketidakpastian 
Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal,sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasingberarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalahbagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebabdan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidakdapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang, sehingga iatida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Kesepian 
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang,tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itubergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapatmengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku,keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.
 Ketidak pastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi.Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi.Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau. Beberapa sebab orang tak dapatberpikir dengan tidak pasti ialah:
  1. Obsesi
  2. Phobia
  3. Kompulasi
  4. Hysteria
  5. Delusi
  6. Halusinasi
  7. Keadaan emosi
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui,kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri kepsikolog.
 D).Mengurangi/Menghilangkan Kegelisahan
Berikut Cara-Cara untuk mengurangi/menghilangkan kegelisahan:
1. Membuat Sebuah Daftar

Ketika Anda memiliki daftar panjang dari hal-hal yang Anda lakukan, hal itu bisa membuat siapapun merasa gelisah. Cobalah untuk menulis semua hal yang membuat pikiran Anda gelisah, terutama pada malam hari. Tindakan ini dapat membuat pikiran Anda lebih tenang. Anda akan mengingat apa yang harus dilakukan dan perlahan-lahan Anda bisa menghilangkan kegelisahan Anda tersebut dari daftar yang Anda buat.

2. Olahraga

Olahraga telah terbukti menjadi salah satu cara untuk mengurangi stress dan kegelisahan. Jika Anda menyukai tenis, sebagai contoh, tindakan memukul bola bolak-balik bisa sangat membantu Anda untuk mengarahkan energy gelisah Anda dengan cara yang sehat.
Berjalan juga salah satu aktifitas yang baik. Anda bisa berjalan disekitar rumah Anda selama 10 menit, pergi ke taman, ataupun berjalan-jalan biasa. Tindakan mencari udara segar diluar rumah bisa memberikan Anda ruang untuk bernafas, mampu membuat Anda bisa menikmati suara alam, ataupun menikmati semacam keheningan dan kedamaian.
Apapun olahraga yang Anda sukai, lakukanlah dengan teratur. Hal itu tentu dapat membantu Anda.

3. Aromatherapy

Hanya dengan harum lavender saja dapat membantu Anda untuk mengurangi stres dan tekanan darah tinggi. Para ilmuwan telah mendokumentasikan kelebihan dari aromatherapy ini.
Dimulai minyak esens lavender ataupun dupa. Oleskan setetes minyak esens tersebut pada tiap dupa. Duduk dengan tenang atau berbaringlah, dan biarkan aroma lavender tersebut membantu Anda untuk rileks.
Dupa lavender juga bekerja dengan baik, tetapi tidak semanjur minyak esens dan beberapa orang mendapati bahwa asap dari dupa terlalu kuat. Nyalakan batang dupa dan biarkan aroma dupa tersebut mengisi ruang Anda. Lagi, duduklah dengan tenang untuk beberapa saat dan hiruplah harum lavender tersebut.
4. Teh

Tindakan membuat the adalah proses yang menenangkan. Teh membuat Anda lebih tenang dan Anda harus menyesap teh tersebut. Anda tidak dapat menenggak minuman yang masih panas.
Beberapa varietas untuk menenangkan adalah teh lavender, chamomile, ataupun jahe. Lavender dan chamomile, keduanya dapat menenangkan Anda. Sedangkan jahe dapat membantu Anda untuk mengobati sakit perut.
Tuangkan air bersih kedalam cerek teh dan biarkan air tersebut mendidih. Tuangkan kantong teh ataupun daun teh, dan biarkan agar meresap sampai teh tersebut cukup dingin untuk diminum. Duduklah pada tempat yang sepi dan hilangkan suara-suara yang mengganggu. Telepon seluler, musik, TV, radio, dan sebagainya. Sesaplah teh Anda selama 20 menit dan hilangkan perhatian Anda dari pikiran-pikiran yang membuat tingkat stress Anda bertambah.
5. Musik Yang Menenangkan

Dengarkan beberapa musik yang menenangkan. Ada banyak jenis musik yang berbeda, yang dapat menenangkan pikiran Anda. Musik klasik, Zen, Meditasi, Musik Tradisional ataupun jenis musik dan suara yang menenangkan adalah pilihan yang baik. Sambil mendengarkan musik, Anda dapat duduk dengan tenang ataupun melakukan aktifitas santai untuk membantu pikiran Anda menjadi lebih tenang, seperti membaca, membuat karya seni, menulis, dan sebagainya.


2). Manusia Dan Penderitaan

A). Pengertian Penderitaan,Siksaan,Rasa Sakit,Sumber-Sumber Penderitaan 
Penderitaan  

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yagn dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis,penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan.
Dalam diri manusia itu ada cipta, rasa dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia.
Siksaan
Siksaan banyak diartikan sebagai siksaan badan atau siksaan fisik, namun itu tidak selalu diartikan begitu karena terdapat pula siksaan jiwa ataupun siksaan psikis. Orang yang mengalami siksaan fisik biasa disebut korban, baik itu korban aniaya,korban pembunuhan,perampokan, bahkan penculikan. Contoh contoh berikut adalah contoh contoh pada siksaan fisik. Berbeda dengan orang yang mengalami siksaan jiwa atau siksaan psikis. Siksaan psikis lebih menyangkut pada perasaan dan jiwa, contohnya adalah kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.

Didalam kitab suci Al-Qur’an diterangkan jenis ancaman siksaan pada manusia yang berbuat dosa diakhirat nanti yaitu pada manusia yang berbuat musyrik, syirik, dengki, suka memfitnah,  mencuri, memakan hak anak yatim, pezinah, dan sebagainya. Terdapat pada Q.S. Al-Ankabut ayat 40 yang menyatakan bahwa:

“masing masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu - batu kecil seperti kum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum tsamud, ada pula yang kami benamkan kedalam tanah Seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh.”

Rasa Sakit

Rasa sakit adalah rasa yang  mengakibatkan penderitaan bagi yang mengalaminya baik berupa siksaan ataupun rasa sakit yang disebab kan penyakit atau kecelakaan. Rasa Sakit, Penderitaan dan Siksaan mungkin sudah merupakan sebuah aturan dalam kehidupan manusia dan sudah menjadi proses sebab akibat. Karena mengalami siksaan orang akan merasakan sakit dan karena merasakan sakit orang akan mengalami penderitaan.

Ketika tidak merasakan kesakitan atau rasa sakit orang akan cenderung kurang mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun ketika Rasa Sakit itu datang maka orang tersebut akan mendekat kepada Tuhan dan meminta kesembuhan. Sehingga nyatanya Rasa Sakit itu banyak memberikan hikmah, antara lain dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dapat menimbulkan rasa kasihan terhadap penderita dapat membuka rasa keprihatinan manusia, rasa sosial, dermawan, dan sebagainya.

Sumber Penderitaan

Berbicara soal sumber penderitaan berarti berbicara soal akibat dari suatu masalah yang sedang dirasa. Sumber penderitaan dapat disebabkan oleh berbagai akibat dari suatu  masalah contohnya  bencana alam, terjangkit penyakit, kecelakaan, sebuah kegagalan, ekonomi,tingkah laku atau perilaku diri, dan masih banyak lagi sumber-sumber masalah lainya.

Sebagai salah satu contoh kasus kita ambil contoh masalah kegagalan. Kegagalan disini berarti luas yaitu bisa kegagalan dalam membina rumah tangga,kegagalan dalam berbisnis, kegagalan dalam ujian, dan berbagi kegagalan kegagalan lainnya. Akibat dari sebuah kegagalan bisa dalam bentuk depresi pikiran sehingga membuat orang yang mengalaminya akan merasakan penderitaan, siksaan, dan rasa sakit contohnya adalah seorang pebisnis yang mengalami  kebangkrutan pada perusahaanya, anak sekolah yang gagal lulus dalam ujian nasional. Hal ini yang akan memicu sumber penderitaan bagi orang yang mengalaminya.sehingga sebisa mungkin bahkan denga usaha yang keras kita harus menghindari permasalah permasalahan yang dapat menyebabkan kita menderita.

B). Upaya Menghindarkan diri dari Penderitaan

 Bagaimana cara mengatasi penderitaan dan kegelisahan. Kita semua tahu bahwa penderitaan adalah menahan, menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan dan merupakan pengalaman pahit yang tidak didambakan oleh setiap manusia, sedangkan kegelisahan adalah suatu rasa tidak tentram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan dan kegelisahan. Untuk menghindari dari penderitaan dapat dilakukan dengan cara yaitu berani mengatasi kesulitan yang ada dan mengatasi masalah dengan tenang, berkomunikasi kepada orang lain, melatih berfikir dan berbuat wajar. Untuk menghindari dari rasa gelisah dapat dilakukan dengan cara mengambil hikmah dari satu pengalaman, mengintropeksi diri, serta berdoa dan menyerahkan diri pada Tuhan.
Upaya dalam mengatasi penderitaan juga dapat dilakukan dengan refresing dalam berbagai bentuknya seperti rekreasi, hiburan, nonton, olah raga, jalan-jalan, kumpul-kumpul, nongkrong di café, belanja menghabiskan waktu dan uang. Kedua, menyibukkan diri dalam berbagai aktifitas yang diharapkannya bisa melupakan problem-problem hidupnya untuk sementara. Ketiga, menghukum dirinya dengan duduk berjam-jam depan komputer menghabiskan waktu dengan main game, chatting atau yang paling populer sekarang, fesbukan.
Ketika penderitaan-penderitaan jiwa menghimpit seseorang pengobatannya bukan dengan memperbanyak dzikir, wirid atau membaca asma ul-husna, apalagi refreshing ke tempat-tempat hiburan. Yang seharusnya dilakukan adalah merenung dan merenung, menghisab diri (introspeksi) atas semua kesalahan, dosa, pembangkangan dan pelanggaran-pelanggaran agama yang pernah dilakukan. Tapi, ini agak sulit. Tidak mudah orang menemukan dan menyadari kesalahan-kesalahannya sendiri. Maka, cara yang benar adalah carilah orang yang bisa memberikan nasehat!! Tanyakanlah mengapa masalah demi masalah datang tak habis-habisnya, kemudian duduk, diam dan dengarkan orang yang menasehati kita. Orang yang diminta nasehat harus orang yang tepat: yang bersih hatinya, lurus hidupnya, jernih pandangannya, taat agamanya, satu kata antara hati dan perbuatannya, bisa menguasai hawa nafsunya dan tidak mencintai dunia. Dan yang penting dicatat, bukan orang (termasuk kiayi atau ahli hikmah) yang memberikan resep-resep instan agar masalah cepat selsesai, tapi yang bisa menguraikan kesalahan-kesalahan kita, membeberkan kelemahan dan kekurangan kita, yang menunjukkan keburukan-keburukan kita, yang semua menjadi penyebab yang tidak disadari (hijab ruhani) munculnya penyakit-penyakit dalam diri kita, lahir maupun batin.

 Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Terakhir